Monday, July 25, 2016

Chapter 12 – Plan Risk Responses

Plan Risk response menentukan tindakan respon yang efektif dan sesuai denfan prioritas dari individual risiko dan seluruh risiko projek. Tujuan dan objektif dari perencanaan proses respon terhadap risiko yaitu untuk menentukan serangkaian tindakan yang paling meningkatkan peluang keberhasilan proyek sekaligus mematuhi berlaku kendala organisasi dan proyek dan bertanggung jawab untuk pemantauan kondisi projek dan implementasi tindakan yang jelas.

Terdapat faktor-faktor keberhasilan dari merencanakan proses respon terhadap risiko. Berikut merupakan faktor-faktornya:


Dalam risk response planning terdapat 3 faktor keberhasilan , yaitu people, planning dan analysis.
Perencanaan risk response ini orang-orang yang terlibat harus berkomunikasi dengan berbagai stakeholder secara terbuka dan dengan cara yang tepat . Selanjutnya orang yang terlibat dalam projek harus memiliki peran dan tanggung yang jawab yang jelas terhadap projek. 
Dalam Planning harus menentukan waktu dari respon risiko tersebut dan menyediakan sumber daya , budget serta jadwal dalam melakukan respon. 
Sedangkan dalam faktor analisa harus memenuhi interaksi terhadap risiko dan respon, memastikan kesesuaian waktu, keefektifan dan respon persetujuan bersama, selanjutnya memenuhi ancaman dan peluang dari projek serta harus mengembangkan strategi. 

Risk respon strategi perlu dikembangkan oleh projek manajer untuk individual risk, sets of risk dan projek level risk dan stakeholder seharusnya memiliki keterlibatan dalam menentukan strategi yang akan digunakan pada projek.
Terdapat 4 risk respon strategi , yaitu :
  •         Menghindari anacaman atau memanfaatkan peluang
  •          Pemindahan ancaman atau berbagi peluang
  •          Mengurangi ancaman atau meningkatkan peluang
  •          Menerima ancaman atau peluang

Selain itu terdapat 4 kategori dari alat dan teknik untuk perencaan proses respon risiko , yaitu :
  •          Creativity tools untuk mengidentifikasi respon secara potensial
  •          Decision-support tools untuk menentukan respon potensial yang optimal
  •          Strategy implementation techniques di desain untuk menjalankan strategi ke sebuah tindakan
  •          Alat untuk mentransfer kontrol ke proses Risiko Memantau dan Pengendalian
perencanaan respon resiko didasarkan pada informasi yang ditempatkan di daftar risiko selama pelaksanaan mengidentifikasi risiko dan melakukan proses analisis


chapter 13 - Monitoring and control risks

Maksud dan tujuan dari monitor dan pengendalian resiko proses adalah sebagai berikut :
-   Sebagai kemampuan proyek, informasi tambahan menjadi tersedia dan proyek lingkungan dapat mengubah sebagai bebeapa resiko yang terjadi, tak terduga dan lain-lain menjadi atau berhenti menjadi relavan.
-    Perencanaan harus dijaga saat ini dan PM harus memastikan bahwa penilaian ulang resiko secara berkala. 
-  Indentifikasi resiko, analisis dan respon perencanaan diulang pada interval yang wajar dalam menanggapi peristiwa proyek dan penilaian ulang resiko.

Maksud dan tujuan dari monitor dan pengendalian resiko proses , berikut alasan untuk penilaian ulang resiko adalah :
-       • Kejadian dari resiko utama atau tak terduga
-       • Perlu untuk menganalisis permintaan perubahan yang kompleks
-       • Ulasan tahap akhir
-       • Proyek re-perencanaan atau rencana besar elaborasi
-       • Peninjauan berkala untuk memastikan bahwa informasi tetap at ini

Berikut faktor sukses untuk critical untuk monitor dan pengendalian proses resiko :
-   • Mengintegrasi pemantau resiko dan kontrol dengan monitoring proyek dan kontrol ,rencana manajemen proyek harus mencakup tindakan yang diperlukan untuk memantau dan mengendalikan resiko proyek. Hal ini harus dibentuk siklus dari awal sehingga perencanaan proyek kemudian diselesaikan dalam pandangan keputusan perencanaan respon resiko setelah perencanaan respon resiko telah dilakukan jadwal proyek harus mencakup semua dan disepakati dan respon harus terkait dengan tindakan sehingga mereka dapat melakukan bagian normal dari proyek pelaksanaan.
-       • Memantau pemicu kondisi resiko , perencanaan respon resiko akan mendefinisikan satu set tindakan yang harus dilakukan sebagai bagian dari jadwal proyek serta tindakan yang eksekusi tergantung pada kondisi pemicu yang telah ditetapkan.
-     • Menjaga kesadaran resiko , laoran manajemen resiko harus menjadi barang biasa di setiap agenda rapat . hal ini dilakukan agar memastikan bahwa semua anggota tim tetap sadar akan pentingnya manajemen resiko dan untuk memastikan bahwa itu adalah sepenuhnya diintegrasikan ke dalam semua keputusan manajeman proyek.

Berikut merupakan alat dan teknik untuk moitor dan pengendalian proses resiko :
-       • Managing contingency reserves
-       • Tracking trigger conditions
-       • Tracking overall risk
-       • Tracking compliance

Mendokumentasikan hasil monitor dan pengendalian proses resiko : 
-       • Efektivitas menghindari atau eksploitasi tindakan
-       • Efektivitas transfer dan berbagi tindakan
-       • Resiko tak terduga atau tak berdokumen yang terjadi dan data tentang mereka
-       • Efektivitas mitigasi resiko dan tindakan tambagan
 Kejadian ancaman atau peluang diterima 

chapter 11 - Perform Quantitative Risk Analysis

Purpose and objectives of the perform quantitative risk analysis process

Kualitatif analisis resiko mampunyai tujuan yang dimana memprioritaskan resiko individu dan melihat satu per satu dan karena itu tidak dapat menghasilkan langkah-langkah dari resiko proyek secara keseluruhan ketika semua resiko dianggap tujuan simulatenously , proyek seperti mencapai proyek anggaran atau jadwal yang ditentukan pada tingkat proyek keseluruhan memerlukan analisis resiko secara keseluruhan. 
*analisis resiko kuantitatif memperkirakan impikasi dari semua resiko yang diukur pada tujuan proyek. 

1.     Quantitative : Memberikan perkiraan numerik dari efek keseluruhan pada tujuan proyek, berdasarkan rencana saat ini dan informasi, ketika mempertimbangkan risiko secara bersamaan
Hasil dapat digunakan untuk:
• Mengevaluasi kemungkinan succcess dalam mencapai tujuan proyek
• Untuk memperkirakan cadangan kontingensi, biasanya untuk waktu dan biaya yang sesuai dengan baik risiko dan toleransi risiko stakeholder proyek

Qualitative: Menganalisis menggunakan teknik kuantitatif dapat memberikan lebih realisme dalam estimasi keseluruhan biaya / jadwal dari pendekatan non-probabilistik.
-       Kualitatif analisis resiko tujuan di memprioritaskan risiko individu melihat satu per satu, dan karena itu tidak dapat menghasilkan langkah-langkah dari risiko proyek secara keseluruhan ketika semua risiko dianggap simulatenously
-       Tujuan -proyek seperti pencapaian proyek anggaran / jadwal yang ditentukan pada tingkat yang lebih tinggi, sering pada tingkat total proyek sehingga memerlukan analisis risiko secara keseluruhan
• analisis risiko kuantitatif memperkirakan implikasi dari semua risiko diukur pada tujuan proyek

Faktor untuk mencapai suskes dalam melakukan proses kuantitatif analisis resiko , yaitu : 
•Prior risk identification and qualitative risk analysis 
•Appropriate project model
•Commitment to collecting high-quality risk data 
•Unbiased Data 
•Overall project risk derived from individual risks
•interrelationships between risks in quantitative risk analysis

Alat dan teknik unruk melakukan proses kuantitatif analisis resiko , adalah : 
•Comprehensive risk representation 
•Risk impact calculation
•Quantitative method appropriate to analyzing uncertainty 
•Data gathering tools 
•Effective presentation of quantitative analysis result 
•Interative quantitative risk analysis 
•Information for response planning 

Mendokumentasikan hasil dari proses kuantitatif analisis resiko dimana cadangan kontigensi dihitung dalam biaya proyek kuantiatif dan analisis resiko sehingga jadwal digabungkan ke masing-masing estimasi biaya dan jadwal untuk membangun target bijaksana dan diharapkan yang realistis untuk proyek dan hasil analisis resiko kuantitatif dicatat dan diteruskan ke orang atau kelompok untuk manajemen proyek dalam organisasi atau tindakan lebih lanjut. 


Saturday, July 23, 2016

Chapter 9 - Identify Risk

Tujuan dari mengidentifikasi resiko adalah sebagai berikut:Resiko tidak akan dapat berhasil dikelola bila belu diidentifikasi
  • Sangat tidak mungkin untuk mengidentifikasi semua resiko di awal, karena tingkatan resiko pada proyek semakin lama akan semakin meningkat seiring dengan berjalannya waktu
  • Ketika sebuah resiko teridentifikasi, mungkin ada tanggapan yang teridentifikasi secara bersamaan
Bagaimana caranya untuk mengidentifikasi resiko agar berhasil? 
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi proses identifikasi resiko:
  1. Early Identification: Identifikasi resiko di awal adalah kunci dari keputusan-keputusan proyek karena dapat memaksimlakan waktu yang tersedia untuk pengembangan dan implementasi dari respons resiko
  2. Iterative Identification: Identifikasi resiko baiknya dilakukan secara berkala selama berjalannya proses karena tidak semua resiko dapat diidentifikasi dalam satu waktu
  3. Emergent Identification: PRM harus mengidentifikasi resiko kapanpun tidak ada batasannya
  4. Comprehensive Identification: Sumber-sumber dari resiko harus dipikirkan untuk memastikan tidak memiliki banyak ketidakpastian yang dapat mempengaruhi resiko yang diidentifikasi
  5. Explicit Identification: Proses identifikasi resiko harus memastikan bahwa kesempatan juga dipikirkan
  6. Multiple Perspectives: Dalam mengidentifikasi resiko, input yang ada harus berasal dari banyak stakeholder sehingga menghasilkan input yang berasal dari banyak persepektif
  7. Risk linked to project objectives: setiap resiko yang sudah diidentifikasi harus berhubungan dengan project objectives (seperti waktu, cakupan, biaya)
  8. Complete Risk Statement: Resiko yang sudah diidentifikasi harus dijelaskan secara tepat
  9. Ownership and level of detail: Setiap resiko memiliki tingkatan detailnya, dimana resiko tersebut dimiliki oleh 1 orang atau bahkan beberapa orang
  10. Objectivity: Meminimalkan subjektifitas dan memperbolehkan identifikasi secara terbuka sebanyak mungkin pada proyek

Alat-alat dan teknik dalam mengidentifikasi resiko:
Gambar 1. Three Perspectives of Risk Identification
  • Historical Review: Mengandalkan situasi yang sebanding dengan situasi yang dialami sekarang, sambil menyaring data untuk memastikan resiko yang sudah ada, dipertimbangkan kembali
  • Current Assessments: Mengandalkan pertimbangan secara detail pada proyek yang sedang dikerjakan, menganalisis karakteristiknya agar dapat melihat area ketidakpastiannya
  • Creativitiy Techniques: Teknik yang menggunakan imajinasi untuk menemukan kira-kira resiko apa yang dapat mempengaruhi jalannya proyek

Selain itu, ada teknik lain dalam mengidentifikasi resiko, yakni Risk Meta-Language. Ini terdiri dari 3 bagian pernyataan; sebagai hasil dari sebab (cause), resiko mungkin terjadi (risk), yang akan menjadi akibat (effect). Teknik ini memberikan jalan yang berguna untuk membedakan resiko dari sebab dan akibat. Setiap hasil dair identifikasi resiko harus terdokumentasi. Hasil yang paling utama dari identifikais resiko disebut juga the risk register.

Thursday, July 21, 2016

Chapter 10 - Perform Qualitative & Risk Analysis

Adanya risiko kualitatif dalam mengaji proses analisis dan mengevaluasi karakteristik risiko proyek yang diidentifikasi secara individual dan memprioritaskan risiko berdasarkan karakterisrik yang telah disepakati. Analisis risiko kualitatif mengevaluasi probabilitas dimana setiap risiko akan terjadi dan efek setiap risiko terhadap tujuan proyek.

Faktor Kritis untuk Melakukan Proses Kualitatif Analisis Risiko

  • Kesepakatan dari stakeholder proyek adalah kriteria fundamental dan yang paling utama.
  • Agreed-Upon Approach
Proses ini didasarkan pada sesuatu yang telah disepakati, pendekatan ini yang diterapkan di semua risiko yang teridentifikasi dalam setiap proyek. Dengan sifat risiko proyek, semua risiko dapat dinilai sesuai dengan kemungkinan terjadinya dan dampak pada tujuan setiap risiko.

Faktor-faktor lainnya yang dapat mendeterminasikan kepentingan adanya risiko:
  • Urgensi: Risiko yang membutuhkan respon waktu dekat dapat dianggap lebih mendesak dalam mengatasinya.
  • Pengelolaan: Beberapa risiko yang tidak dikelola dan itu akan menjadi pemborosan sumber daya.
  • Dampak eksternal untuk proyek: Sebuah risiko dapat meningkatkan pentingnya hal yang mempengaruhi perusahaan di luar proyek.


  • Agreed-Upon Definitions of Risk Terms
Penilaian risiko harus didasarkan pada definisi yang disepakati istilah penting, dan definisi tersebut harus digunakan secara konsisten ketika menilai setiap risiko.

    • High-Quality Information About Risks
    Pengumpulan informasi berkualitas tinggi tentang risiko itu sangat diperlukan. Seringkali informasi ini tidak tersedia di riwayat database dan harus dikumpulkan dengan wawancara, workshop, dan sarana lainnya menggunakan penilaian ahli.

    • Iteration
    Keberhasilan analisis risiko kualitatif ditingkatkan jika proses ini digunakan secara periodically sepanjang proyek.

    Alat dan Teknik untuk Perform Qualitative Risk Analysis Process

    • Select Risk Characteristics
    Alat analisis risiko kualitatif menyediakan cara untuk membedakan risiko-risiko yang penting untuk direspon atau analisis lebih lanjut dari orang-orang yang kurang penting. Kebanyakan alat menilai pentingnya risiko dari kombinasi probabilitas terjadinya dan tingkat dampak pada tujuan.

    • Collect and Analyze Data
    Penilaian risiko individu berdasarkan informasi yang dikumpulkan. Oleh karena itu, pengumpulan data dan alat evaluasi, termasuk wawancara, workshop, dan referensi ke database dari proyek sebelumnya, memerlukan dukungan manajemen dan perhatian.

    • Prioritize Risks
    Beberapa alat mengizinkan membedakan prioritas risiko dalam hal tujuan yang terkena. Teknik untuk menciptakan keseluruhan ukuran prioritas risiko harus didokumentasikan dalam Plan Risk Management process.

    • Categorize Risk Causes
    Mengkategorikan risikodengan  tepat dapat menyebabkan peningkatan analisis probabilitas dan besarnya risiko proyek dengan tanggapan yang efektif. Memahami hubungan antara risiko dapat memberikan pemahaman yang lebih baik dari probabilitas dan besarnya risiko proyek daripada jika risiko hanya dianggap sebagai peristiwa terpisah dan independen.

    • Document Results
    Informasi-informasi biasanya disimpan di dalam risk register yang sangat mudah untuk digunakan dan diperbarui dengan informasi baru.

    Chapter 8 - Plan Risk Management

    Terdapat obejective dari proses plan risk management , yaitu :
    • untuk mengembangkan atau mengcreate overall risk management strategi .
    • untuk menentukan eksekusinya seperti apa dan bagaimana.
    • mengintegrasi plan risk management dengan project management avtivities.
    Sebuah plan menjelaskan bagaimana project dapat dijalankan dan bagaimana dapat fit ini dengan proses manajemen project yang lainnya. Plan yang semakin detail akan semakin bagus untuk menjalankan project tersebut.
    Plan menjelaskan hubungan antara :
    • project risk management
    • general project management 
    • proses management diseluruh organisasi
    Untuk memberikan keuntungan yang besar , perencanaan manajemen risiko ada beberapa hal yang harus dilakukan , yaitu semua perencanaan diproject harus dilakukan sedini mungkin dan mengintegrasikan keseluruh semua perencanaan project management dengan menuliskan atau mengidentifikasikan dengan detail . Perencanaan manajemen risiko perlu beradaptasi dengan kebutuhan project dan perubahan yang dapat terjadi dari stakeholder.

    Dalam sebuah perencanaan risiko manajemen harus mendefinisikan:
    • Normal frequency for repeating process : Biasanya untuk masalah-masalah yang biasa
    • Specific or exceptional conditions under which the corresponding : adanya event-event khusus seperti disaster dan adanya extraordinary event yang dapat mengubah plan. 
    Terdapat 2 kategori dari kriteria sukses untuk manajemen risiko, yaitu :
    • Project-related criteria , dimana hal ini berhubungan dengan stakeholder dan risikonya sehingga stakeholder harus setuju dengan level yang diterima dari hasil project seperti time, cost 
    • Process-related criteria. Kesuksesan sebuah project dapat diukur dengan beberapa faktor seperti inherent pada level ketidakpastian pada sebuah project. Kriteria lebih ke proses dimana semakin tinggi inherent dari ketidakpastiannya maka semakin rendah kesuksesan projectnya. 
    Level atau risiko dianggap diterima dalam project tergantung pada risk attitudes. Risk attitude mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor , yaitu :
    • Inherent tolerance for uncertainty;
    • menyinggung spesifik dari project objective. 
    Perencanaan manajemen risiko harus diindikasi pada intesitas usaha dan frequencynya. Dan bergantung pada karakteristik project dan spesifik risiko. Dalam perencanaan risiko manajemen terdapat 2 hal yang spesifik, yaitu :
    1. Peran PRM dan responsibilities
    2. Ekspetasi dari stakeholder terkait khususnya dari senior manajemen dan project personnel.
    Dalam risk-related communication terjadi pada dua level. Yang pertama adalah dalam project team , dimana plan menjelaskan segala hal yang berhubungan dalam / dengan project . Yang kedua adalah ekspektasi antara project team dan pojrct stakeholder. 

    Dalam proses perencanaan manajemen risiko terdapat critical success factor, yaitu :
    1. mengidentifikasi dan mengatasi hambatan agar mencapai kesuksesan, yaitu :
    • PRM tidak akan dijalankan atau selesai jika manajemen mengetahui dan menerima dari keuntungan dari managing risk.
    • Definisi yang jelas lebih ke arah objective dan melihat sesuatu secara umum dan luas atau secara keseluruhan (high level view)
    • mengembangkan pendekatan sendiri untuk PRM atau menggunakan preexisting approach . Bisa juga dengan mengcopy pendekatan dari project lain.
    • integral part of the project.
    2. Keterkaitan project stakeholder dalam PRM ; Dalam sebuah project , seorang project manajer membutuhkan keterlibatan project stakeholder dalam aktivitas PRM untuk membangun kemampuan dan pengalaman untuk memastikan kepahaman dan komitmen mereka dalam proses PRM.
    3. Mematuhi objective organisasi , kebijakan dan praktiknya : Aturan dan pedoman yang ditetapkan dalam rencana manajemen risiko harus sejalan dengan budaya organisasi, kemampuan dari sudut pandang orang dan fasilitas, nilai-nilai, tujuan, dan sasaran.

    Terdapat tools dan teknik untuk merencanakan proses manajemen risiko . Hal pertama yaitu dengan membuat planning sessions dan kemudian dapat membuat template. Setelah itu kita dapat mendokumentasi hasil dari perencanaan proses dari manajemen risiko.

    Tuesday, July 19, 2016

    Chapter 7 - Project Risk Management Process

    Hal yang pertama sebelum menganalisis PRM adalah menentukan objectives atau tujuan. Setiap langkah dalam PRM harus dapat ditimbang (ditingkatkan atau diturunkan) karena setiap proyek memiliki resiko yang berbeda. Unsur-usnur yang dapat ditingkatkan tersebut adalah:

    • Sumberdaya yang ada
    • Metodologi dan proses yang dapat digunakan
    • Alat-alat dan teknik yang digunakan
    • Infrastruktur pendukung
    • Ulasan dan kebutuhan pelaporan


    Selain itu, kita harus mengerti bagaimana seorang stakeholder melihat dan menerima resiko yang ada dan bagaimana kerangka atas resiko yang mana yang dapat di akses. Proses didalam PRM ini selalu dimulai dari inisasi. Pada langkah ini, setiap anggota tim dan stakeholder yang masuk kedalam proyek, harus memiliki pengertian yang sama dan persetujuan atas pendekatan dan hal-hal yang akan dilakukan untuk mengontrol resiko didalam proyek. Itu termasuk cakupan dan tujuan dari PRM. 

    Hal-hal yang dilakukan dalam proses inisiasi adalah sebagai berikut:
    • Menentukan tujuan dari resiko yang akan diidentifikasi
    • Mendefinisika bagaimana unsur-unsur dari PRM dapat ditingkatkan untuk proyek
    • Mendefiniskan threshold dari resiko
    Hasil dari proses inisiasi harus...:
    • Terdokumentasi
    • Terkomunikasikan
    • Diulas oleh stakeholder untuk meyakinkan pengertian yang umum mengenai cakupan dan tujuan dari proses PRM
    • Disetujui secara formal pada level senior

    Proses PRM:


    Sumber: http://images.books24x7.com/